APLIKASI PEMBASMI HAMA PADA TANAMAN JAGUNG
- Untuk dapat mengetahui pengaplikasian pembasmi hama pada ladang jagung
- Untuk dapat membuat rangkaian aplikasi pembasmi hama pada ladang jagung
a. Alat
• Power Supply
Power supply atau catu daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik maupun elektronika lainnya.
• Battery
Baterai digunakan pada rangkaian ini berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk menjalankan rangkaian.
• Multimeter
Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuuk mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik
b. bahan
- Relay
- Motor DC
- Transistor NPN
- Resistor
Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri. Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang. Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan. Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:
Tabel Kode Warna ResistorPerhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
Cara menghitung nilai resistor 4 gelang Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama) Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2 Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh:
Gelang ke 1: Coklat = 1
Gelang ke 2: Hitam = 0
Gelang ke 3: Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4: Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%. Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh:
Gelang ke 1: Coklat = 1
Gelang ke 2: Hitam = 0
Gelang ke 3: Hijau = 5
Gelang ke 4: Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5: Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
Contoh-contoh perhitungan lainnya:
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi:
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
- Buzzer
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara
- Seven Segment
Seven segment terdiri dari tujuh LED yang disusun dalam pola berbentuk '8'. Setiap LED disebut sebagai segmen, karena ketika menyala, itu merupakan bagian dari digit. LED kedelapan terkadang digunakan untuk menunjukkan titik desimal.Setiap segmen LED memiliki salah satu pin sambungannya yang dibawa langsung dari paket plastik persegi panjang. Pin ini diberi label dengan huruf 'a' sampai 'g'. Pin LED yang tersisa disambungkan bersama untuk membentuk satu pin umum. Setiap segmen dapat dihidupkan atau dimatikan secara individual dengan menyetel pin yang sesuai ke TINGGI atau RENDAH, seperti halnya LED biasa. Dengan menyalakan segmen individual, Anda dapat membuat karakter numerik apa pun dan bahkan beberapa representasi dasar huruf.Ada dua jenis display seven segment: common cathode (CC) dan common anode (CA). Struktur internal kedua jenis ini hampir identik. Perbedaannya adalah polaritas LED dan terminal umum. Sesuai dengan namanya, pada tampilan katoda umum, semua katoda (atau terminal negatif) dari LED segmen diikat menjadi satu, sedangkan pada tampilan anoda umum, semua anoda (atau terminal positif) dari LED segmen diikat menjadi satu. Dalam tampilan katoda umum, pin com terhubung ke GND, dan voltase positif diterapkan ke setiap segmen (ag) untuk meneranginya.
Tabel kebenaran di bawah ini menunjukkan segmen mana yang harus dinyalakan untuk menghasilkan angka dan karakter. Perhatikan bahwa tabel kebenaran untuk tampilan 7-segmen anoda umum adalah kebalikan dari tabel kebenaran untuk tampilan 7-segmen katoda umum.
- Infrared Sensor
Sensor Infrared Proximity atau Sensor Pendeteksi Halangan menggunakan sinar inframerah untuk mendeteksi benda atau permukaan didepannya. Sensor ini dapat bekerja pada tegangan 5v.
Fitur dan Spesifikasi Sensor :
Fitur Spesifikasi Nama Sensor Infrared Proximity Tipe Module Sensor Banyak Pin 3 Pin Tegangan Masukan 3-5 Volt Konsumsi Arus 23 mA saat 3.0V dan 43 mA saat 5.0V Jarak pembacaan 2 - 30 cm (diatur dengan potensiometer) Keluaran Sensor Digital LOW Lampu LED indikator Ada
- Vibration Sensor
Vibration sensor / Sensor getaran ini memegang peranan penting dalam kegiatan pemantauan sinyal getaran karena terletak di sisi depan (front end) dari suatu proses pemantauan getaran mesin. Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik. Pemakaian sensor getaran ini memungkinkan sinyal getaran tersebut diolah secara elektrik sehingga memudahkan dalam proses manipulasi sinyal, diantaranya:
- Pembesaran sinyal getaran
- Penyaringan sinyal getaran dari sinyal pengganggu.
- Penguraian sinyal, dan lainnya.
Sensor getaran dipilih sesuai dengan jenis sinyal getaran yang akan dipantau. Karena itu, sensor getaran dapat dibedakan menjadi:
- Sensor penyimpangan getaran (displacement transducer)
- Sensor kecepatan getaran (velocity tranducer)
- Sensor percepatam getaran (accelerometer).
Pemilihan sensor getaran untuk keperluan pemantauan sinyal getaran didasarkan atas pertimbangan berikut:
- Jenis sinyal getaran
- Rentang frekuensi pengukuran
- Ukuran dan berat objek getaran.
- Sensitivitas sensor
Berdasarkan cara kerjanya sensor dapat dibedakan menjadi:
- Sensor aktif, yakni sensor yang langsung menghasilkan tegangan listrik tanpa perlu catu daya
(power supply) dari luar, misalnya Velocity Transducer.
- Sensor pasif yakni sensor yang memerlukan catu daya dari luar agar dapat berkerja.
Spesifikasi :
-Vsuplai : DC 3.3V-5V
-Arus : 15mA
-Sensor : SW-420 Normally Closed
-Output : digital
-Dimensi : 3,8 cm x 1,3 cm x 0,7 cm
-Berat : 10 g
- Load Cell Sensor
Sensor berat atau sensor loadcell memilki prinsip kerja berupa timbangan digital yaitu dengan cara memberikan output pada tegangan dari adanya perubahan pada resistansi yang dihasilkan pada perubahan posisi penyangga beban. Sehingga perubahan itu akan menghasilkan output pada amplifier. adapun spesifikasi sensor diantaranya,
- Seven Segment
Seven segment terdiri dari tujuh LED yang disusun dalam pola berbentuk '8'. Setiap LED disebut sebagai segmen, karena ketika menyala, itu merupakan bagian dari digit. LED kedelapan terkadang digunakan untuk menunjukkan titik desimal.Setiap segmen LED memiliki salah satu pin sambungannya yang dibawa langsung dari paket plastik persegi panjang. Pin ini diberi label dengan huruf 'a' sampai 'g'. Pin LED yang tersisa disambungkan bersama untuk membentuk satu pin umum. Setiap segmen dapat dihidupkan atau dimatikan secara individual dengan menyetel pin yang sesuai ke TINGGI atau RENDAH, seperti halnya LED biasa. Dengan menyalakan segmen individual, Anda dapat membuat karakter numerik apa pun dan bahkan beberapa representasi dasar huruf.
Ada dua jenis display seven segment: common cathode (CC) dan common anode (CA). Struktur internal kedua jenis ini hampir identik. Perbedaannya adalah polaritas LED dan terminal umum. Sesuai dengan namanya, pada tampilan katoda umum, semua katoda (atau terminal negatif) dari LED segmen diikat menjadi satu, sedangkan pada tampilan anoda umum, semua anoda (atau terminal positif) dari LED segmen diikat menjadi satu. Dalam tampilan katoda umum, pin com terhubung ke GND, dan voltase positif diterapkan ke setiap segmen (ag) untuk meneranginya.
Tabel kebenaran di bawah ini menunjukkan segmen mana yang harus dinyalakan untuk menghasilkan angka dan karakter. Perhatikan bahwa tabel kebenaran untuk tampilan 7-segmen anoda umum adalah kebalikan dari tabel kebenaran untuk tampilan 7-segmen katoda umum.
- Infrared Sensor
Fitur | Spesifikasi |
Nama | Sensor Infrared Proximity |
Tipe | Module Sensor |
Banyak Pin | 3 Pin |
Tegangan Masukan | 3-5 Volt |
Konsumsi Arus | 23 mA saat 3.0V dan 43 mA saat 5.0V |
Jarak pembacaan | 2 - 30 cm (diatur dengan potensiometer) |
Keluaran Sensor | Digital LOW |
Lampu LED indikator | Ada |
- Vibration Sensor
- Pembesaran sinyal getaran
- Penyaringan sinyal getaran dari sinyal pengganggu.
- Penguraian sinyal, dan lainnya.
Sensor getaran dipilih sesuai dengan jenis sinyal getaran yang akan dipantau. Karena itu, sensor getaran dapat dibedakan menjadi:
- Sensor penyimpangan getaran (displacement transducer)
- Sensor kecepatan getaran (velocity tranducer)
- Sensor percepatam getaran (accelerometer).
Pemilihan sensor getaran untuk keperluan pemantauan sinyal getaran didasarkan atas pertimbangan berikut:
- Jenis sinyal getaran
- Rentang frekuensi pengukuran
- Ukuran dan berat objek getaran.
- Sensitivitas sensor
Berdasarkan cara kerjanya sensor dapat dibedakan menjadi:
- Sensor aktif, yakni sensor yang langsung menghasilkan tegangan listrik tanpa perlu catu daya
(power supply) dari luar, misalnya Velocity Transducer.
- Sensor pasif yakni sensor yang memerlukan catu daya dari luar agar dapat berkerja.
Spesifikasi :
-Vsuplai : DC 3.3V-5V
-Arus : 15mA
-Sensor : SW-420 Normally Closed
-Output : digital
-Dimensi : 3,8 cm x 1,3 cm x 0,7 cm
-Berat : 10 g
- Load Cell Sensor
- IC 4555
IC 4555 merupakan salah satu jenis demultiplexer (demux) rangkaian logika yang berfungsi mengambil satu input bit atau lebih untuk di teruskan ke salah satu terminal keluaran oleh karena itu DEMUX berfungsi sebagai distributor.- IC 74247
IC 7447 atau 74247 adalah sebuah IC yang mampu mengkonversi data biner ke decimal dengan bantuan display seven segment.fitur:- Qualified Manufactures list (QML) MIL -PRF-35835
- Qualified Suppliers List of Distributor
- IC 4555
- IC 74247
- Qualified Manufactures list (QML) MIL -PRF-35835
- Qualified Suppliers List of Distributor
a . Baterai
Daya tahan baterai akan semakin awet jika penggunaan arus nya semakin kecil, pada contoh diatas jika arus yang diperlukan misalnya adalah 190mAH maka baterai tadi akan bertahan selama 10 jam karena pada perhitungannya :
190 mAH x 10 hours = 1900 mAH
Oleh karena itu pada spesifikasi baterai semakin tinggi atau semakin besar kapasitas arus mAH nya maka semakin lama juga umur dari baterai tersebut. Baterai AA biasanya adalah jenis yang memiliki arus paling kecil sedangkan type D bisa bertahan cukup lama karena dari segi fisik pun memang lebih besar dan pastinya lebih mahal.
Simbol baterai :
Simbol baterai :
b. Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh aruslistrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya.Ketika solenoid dialiri aruslistrik, tuasa kantertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklarakan menutup. Pada saat arus ihentikan, gaya magnet akan hilang, tuasakan kembalikeposisi semula dan konta ksaklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus / tegangan yang besar (misalnyaperalatanlistrik 4 A / AC 220 V) denganmemakaiarus / tegangan yang kecil (misalnya 0.1 A / 12 Volt DC).
Gambar Bentuk dan Simbol Relay
Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
- Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
- Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
- Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
- Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
- Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
- Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
- Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
- Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
c. Motor DC
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa motor terdiri atas 2 bagian utama yaitu stator dan motor. Pada stator terdapat lilitan (winding) atau magnet permanen, sedangkan rotor adalah bagian yang dialiri dengan sumber arus DC. Arus yang melalui medan magnet inilah yang menyebabkan rotor dapat berputar. Arah gaya elektromagnet yang ditimbulkan akibat medan magnet yang dilalui oleh arus dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan.
Mekanisme Kerja Motor DC
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum samaArus listrik dalam medan magnet akan menimbulkan gaya.- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapat gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan torsi untuk memutar kumparan.
- Motor- motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putar yang lebih seragam dari medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapat gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan torsi untuk memutar kumparan.
- Motor- motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putar yang lebih seragam dari medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan
Beberapa kerugian penggunaan motor DC:
-Perawatan intensif karena brush atau sikat pada motor DC akan aus.
Perhitungan pada motor DC :
d. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Perangkat elektronika ini terbuat dari elemen piezoceramics yang diletakkan pada suatu diafragma yang mengubah getaran/vibrasi menjadi gelombang suara. Buzzer menggunakan resonansi untuk memperkuat intensitas suara.Buzzer atau beeper memiliki 2 tipe :- Resonator sederhana yang disuplai sumber AC.
- Melibatkan transistor sebagai micro-oscillator yang membutuhkan sumber DC.
Cara kerja buzzer sebenarnya mirip dengan prinsip kerja dari loud speaker, komponen buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian saat kumparan tersebut dialiri arus dan tercipta medan elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya.Karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
- Resonator sederhana yang disuplai sumber AC.
- Melibatkan transistor sebagai micro-oscillator yang membutuhkan sumber DC.
e. Transistor NPN
Fungsi-fungsi Transistor diantaranya adalah :
- sebagai Penyearah,
- sebagai Penguat tegangan dan daya,
- sebagai Stabilisasi tegangan,
- sebagai Mixer,
- sebagai Osilator
- sebagai Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit)
Struktur Dasar Transistor
Pada dasarnya, Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf “B” serta Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”. Berdasarkan strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari sambungan 2 dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP yang disebut juga dengan Transistor Bipolar. Dikatakan Bipolar karena memiliki 2 polaritas dalam membawa arus listrik.
NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif sedangkan PNP adalah singkatan dari Positif-Negatif-Positif.Berikut ini adalah gambar tipe Transistor berdasarkan Lapisan Semikonduktor yang membentuknya beserta simbol Transistor NPN dan PNP.
Cara Mengukur Transistor NPN
Kita dapat menggunakan Multimeter Analog maupun Multimeter Digital untuk mengukur ataupun menguji apakah sebuah Transistor masih dalam kondisi yang baik. Perlu diingatkan bahwa terdapat perbedaan tata letak Polaritas (Merah dan Hitam) Probe Multimeter Analog dan Multimeter Digital dalam mengukur/menguji sebuah Transistor.Berikut ini adalah Cara untuk menguji atau mengukur Transistor dengan Mengunakan Multimeter Analog dan Multimeter Digital.
Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Analog
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.Catatan :Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harus tidak akan bergerak sama sekali atau “Open”.
B. Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital
Pada umumnya, Multimeter Digital memiliki fungsi mengukur Dioda dan Resistansi (Ohm) dalam Saklar yang sama. Maka untuk Multimeter Digital jenis ini, Pengujian Multimeter adalah terbalik dengan Cara Menguji Transistor dengan Menggunakan Multimeter Analog.Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Digital
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Display Multimeter Digital harus tidak akan menunjukan Nilai Voltage atau “Open”.
- sebagai Penyearah,
- sebagai Penguat tegangan dan daya,
- sebagai Stabilisasi tegangan,
- sebagai Mixer,
- sebagai Osilator
- sebagai Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit)
Cara Mengukur Transistor NPN
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
MLX90614 menghasilkan dua pengukuran suhu: suhu objek dan suhu sekitar. Suhu objek adalah pengukuran non-kontak yang 'diamati' dari sensor, sedangkan suhu sekitar mengukur suhu pada cetakan sensor. Temperatur sekitar dapat digunakan untuk mengkalibrasi data, tetapi yang benar-benar kita butuhkan berasal dari pengukuran temperatur objek.
Karena tidak harus menyentuh objek yang sedang diukur, ia dapat merasakan kisaran suhu yang lebih luas daripada kebanyakan sensor digital: pengukuran suhu objek berkisar antara -70 hingga 382,2°C, sedangkan pengukuran suhu sekitar berkisar antara -40 hingga 125°C. Suhu sekitar dan suhu objek memiliki resolusi 0,02°C dengan akurasi standar 0,5°C di sekitar suhu ruangan.
Spesifikasi:
Skematik Sensor:Sensor load cell adalah jenis sensor beban yang banyak digunakan untuk mengubah beban atau gaya menjadi perubahan tegangan listrik. Perubahan tegangan listrik tergantung dari tekanan yang berasal dari pembebanan. Pada sensor load cell terdapat strain gauge yaitu komponen elektronika yang digunakan untuk mengukur tekanan. Strain gauge dikonfigurasikan menjadi rangkaian jembatan wheatstone. Jembatan wheatstone terdiri dari empat buah resistor yang dirangkai seri dan paralel.
MLX90614 menghasilkan dua pengukuran suhu: suhu objek dan suhu sekitar. Suhu objek adalah pengukuran non-kontak yang 'diamati' dari sensor, sedangkan suhu sekitar mengukur suhu pada cetakan sensor. Temperatur sekitar dapat digunakan untuk mengkalibrasi data, tetapi yang benar-benar kita butuhkan berasal dari pengukuran temperatur objek.
Karena tidak harus menyentuh objek yang sedang diukur, ia dapat merasakan kisaran suhu yang lebih luas daripada kebanyakan sensor digital: pengukuran suhu objek berkisar antara -70 hingga 382,2°C, sedangkan pengukuran suhu sekitar berkisar antara -40 hingga 125°C. Suhu sekitar dan suhu objek memiliki resolusi 0,02°C dengan akurasi standar 0,5°C di sekitar suhu ruangan.
Spesifikasi:
Prinsip Kerja Load Cell
pada gambar diatas jika sensor load cell tidak diberi beban maka tegangan luaran (Vout) 0 V.
pada gambar diatas jika sensor load cell tidak diberi beban maka tegangan luaran (Vout) 0 V.
a. Prosedur Percobaan
- Siapkan segala komponen yang di butuhkan
- Susun rangkaian sesuai panduan
- Sambungkan rangkaian dengan baterai untuk sumber tenaga
- Hidupkan rangkaian
- Apabila tidak terjadi eror, maka rangkaian selesai dibuat.
|
b. Hardware
tidak ada (hanya ada dalam praktikum)
tidak ada (hanya ada dalam praktikum) |
c. Rangkaian Simulasi
- Gambar Rangkaian
(Gambar Rangkaian Sebelum Run)
(Gambar Rangkaian Setelah Run)
- Prinsip Kerja
Pada Rangkaian terdapat tiga sensor diantaranya IR sensor, Vibration sensor, dan Load Cell sensor. ketika IR sensor mendeteksi adanya serangga pada tanaman maka sensor IR akan berlogika 1 . dimana IR sensor tehubung secara parallel ke kaki A pada IC 4555 dan ke kaki A IC 74247. ketika A pada IC 4555 aktif maka Q1 akan aktif sesuai dengan datasheet yang ada. dan terhubung ke gerbang logika OR. dan diteruskan ke resistor, agar arus yang masuk pada motor tidak berlebih. kemudian arus melewati transistor dan pada kaki collector tehubung ke relay untuk memproteksi apabila terjadinya gangguan pada rangkaian sedangkan pada kaki emiter terhubung ke ground. relay aktif bila disupplay oleh battery yang diserikan ke motor DC. sehingga rangkaian yang dideteksi oleh sensor IR akan menyiram pestisida pada tanaman. sedangkan pada kaki IC 74247 ketika berlogika 1 maka IC akan merubah logika menjadi bilangan biner dan output pada seven segment akan membuat angka 1 yang menandakan ada serangga pada tanaman
Ketika Vibration Sensor berlogika 1, dimana output pada sensor Vibration terhubung secara parallel ke kaki IC 4555 dan IC 74247. pada kaki B pada IC 4555 berlogika 1 maka Q2 akan berlogika 1 yang terhubung secara parallel ke kaki relay dan LED sebagai indikator tikus telah terdeteksi oleh Vibration Sensor. relay akan terhubung secara seri pada battery sebagai supply dan output pada rangkaian ini berupa buzzer yang menandakan adanya ulat pemotong dan motor DC yang akan menyiram pestisida pada tanaman. Sedangkan, pada IC 74247 pada kaki B berlogika 1 maka seven segmen akan membuat angka 2 yang menandakan adanya ulat pemotong. Sedangkan, ketika kaki A dan B berlogika 1 maka seven segment akan membuat angka 3 yang menandakan adanya serangga dan ulat pemotong pada ladang jagung.
Pada Load Cell Sensor terhubung ke kaki Op amp detektor non inverting kemudian terhubung ke kaki relay dan apabila load cell mendeteksi berat <30 maka lampu LED akan menyala yang menandakan adanya hama yang mendekati ladang jagung. sedangkan, apabila load cell sensor mendeteksi >=30 maka buzzer akan menyala yang menandakan adanya hewan besar yang mendekati ladang.
(Gambar Rangkaian Sebelum Run) (Gambar Rangkaian Setelah Run)
Pada Rangkaian terdapat tiga sensor diantaranya IR sensor, Vibration sensor, dan Load Cell sensor. ketika IR sensor mendeteksi adanya serangga pada tanaman maka sensor IR akan berlogika 1 . dimana IR sensor tehubung secara parallel ke kaki A pada IC 4555 dan ke kaki A IC 74247. ketika A pada IC 4555 aktif maka Q1 akan aktif sesuai dengan datasheet yang ada. dan terhubung ke gerbang logika OR. dan diteruskan ke resistor, agar arus yang masuk pada motor tidak berlebih. kemudian arus melewati transistor dan pada kaki collector tehubung ke relay untuk memproteksi apabila terjadinya gangguan pada rangkaian sedangkan pada kaki emiter terhubung ke ground. relay aktif bila disupplay oleh battery yang diserikan ke motor DC. sehingga rangkaian yang dideteksi oleh sensor IR akan menyiram pestisida pada tanaman. sedangkan pada kaki IC 74247 ketika berlogika 1 maka IC akan merubah logika menjadi bilangan biner dan output pada seven segment akan membuat angka 1 yang menandakan ada serangga pada tanaman Ketika Vibration Sensor berlogika 1, dimana output pada sensor Vibration terhubung secara parallel ke kaki IC 4555 dan IC 74247. pada kaki B pada IC 4555 berlogika 1 maka Q2 akan berlogika 1 yang terhubung secara parallel ke kaki relay dan LED sebagai indikator tikus telah terdeteksi oleh Vibration Sensor. relay akan terhubung secara seri pada battery sebagai supply dan output pada rangkaian ini berupa buzzer yang menandakan adanya ulat pemotong dan motor DC yang akan menyiram pestisida pada tanaman. Sedangkan, pada IC 74247 pada kaki B berlogika 1 maka seven segmen akan membuat angka 2 yang menandakan adanya ulat pemotong. Sedangkan, ketika kaki A dan B berlogika 1 maka seven segment akan membuat angka 3 yang menandakan adanya serangga dan ulat pemotong pada ladang jagung. Pada Load Cell Sensor terhubung ke kaki Op amp detektor non inverting kemudian terhubung ke kaki relay dan apabila load cell mendeteksi berat <30 maka lampu LED akan menyala yang menandakan adanya hama yang mendekati ladang jagung. sedangkan, apabila load cell sensor mendeteksi >=30 maka buzzer akan menyala yang menandakan adanya hewan besar yang mendekati ladang. |
5. Video [KEMBALI]
- Video Penjelasan Load Cell Sensor
- Video Penjelasan Vibration Sensor
- Video Penjelasan IR Sensor
- Video Penjelasan Rangkaian
|
6. Link Download [KEMBALI]
- File HTML klik disini
- File Rangkaian Proteus klik disini
- Datasheet LED klik disini
- Datasheet Relay klik disini
- Datasheet Transistor klik disini
- Datasheet IC 4555 klik disini
- Datasheet IC 74247 klik disini
- Datasheet Load Cell Sensor klik disini
- Datasheet Vibration Sensor klik disini
- Datasheet IR Sensor klik disini
- Video Prinsip Kerja Load Cell Sensor klik disini
- Video Prinsip Kerja Vibration Sensor klik disini
- Video Prinsip Kerja Touch Sensor klik disini
- Video Interfacing IR sensor klik disini
- Video Simulasi klik disini
- Library Vibration Sensor klik disini
- Library IR Sensor klik disini
Comments
Post a Comment