Laporan Akhir II (Percobaan 2)



 I. Jurnal [Kembali]



II. Alat dan Bahan[Kembali]

1. Baterai

2. Op Amp 741

3. Resistor

4. Vsource

5. DC Voltmeter

 6. Ground

III. Rangkaian Simulasi[Kembali]

 

IV. Prinsip Kerja[Kembali]

Dinamakan rangkaian non-inverting karena masukan input dimasukkan pada kaki input non-inverting op-amp sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input, tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback(Rf) dan hambatan input (Ri). Tegangan keluaran rangkaian non-inverting akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Jika tegangan inputnya bernilai -3 V dihubungkan dengan kaki Non-inverting op-amp(+). Output nya diteruskan ke Rf dan masuk kembali ke op-amp sebagai input tegangan feedback sehingga terjadi penguatan. Besar tegangan output ini diperkuat sehingga outputnya menghasilkan keluaran -10.5V karena tegangan saturasinya 12V.

V. Video Simulasi[Kembali]

 



VI. Analisa[Kembali]

1. Jelaskan kerja dari rangkaian non inverting.

Jawab : Dinamakan rangkaian non-inverting karena masukan input dimasukkan pada kaki input non-inverting op-amp sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input, tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback(Rf) dan hambatan input (Ri). Tegangan keluaran rangkaian non-inverting akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Jika tegangan inputnya bernilai -3 V dihubungkan dengan kaki Non-inverting op-amp(+). Output nya diteruskan ke Rf dan masuk kembali ke op-amp sebagai input tegangan feedback sehingga terjadi penguatan. Besar tegangan output ini diperkuat sehingga outputnya menghasilkan keluaran -10.5V karena tegangan saturasinya 12V.

2. Apa pengaruh vin terhadap vout pada rangkaian non inverting.

Jawab : Vin berpengaruh pada nilai Vout. Pada rangkaian non inverting sama dengan rangkaian inverting hanya saja tidak terjadi pembalik polaritas. Jadi, semakin besar Vin maka Voutnya akan semakin besar, begitupun sebaliknya ( Vin berbanding lurus dengan Vout).

3. Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan -Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan?

Jawab : Tegangan saturasi mempengaruhi tegangan output, dimana tegangan saturasi membatasi nilai tegangan output maksimum dari op amp yang digunakan. Jika diberi tegangan +Vsat dan –Vsat sebesar 12V maka outputnya dibatasi, yaitu tidak lebih dari 12V. Jika Rin= 10k, Rf=35k dengan Vin=+3 artinya terjadi penguatan 4.5x, dan seharusnya Voutnya bernilai +13.5. tetapi, karena terhubung dengan tegangan saturasi 12V maka Vout akan dibatasi menjadi +11.0. (untuk –Vmin sebesar -10.5  dan +Vmax sebesar +11.0).

4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian non Inverting.

Jawab : Untuk memulai analisis rangkaian penguat non-inverting, terapkan hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0


Dari gambar, didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:

Persamaan 1

𝐼𝑓 = 𝐼g

Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1) dapat dijabarkan menjadi:

Persamaan 2


Karena V+ = Vin dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai Vin = VA. Sehingga persamaan (2) menjadi:

Persamaan 3

Dengan menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh persamaan tegangan keluaran dari penguat non-inverting:

Persamaan 4



Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan masukan, maka dari persamaan (4) dapat diperoleh penguatan dari penguat non-inverting yaitu:

Persamaan 5

 

 VII. Download[Kembali]

HTML

File Rangkaian

Video Simulasi


Comments

Popular posts from this blog